Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
Motivasi dalam Organisasi
Manusia
dalam suatu organisasi mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena manusia
bisa mengetahui masukan yang perlu diambil dari lingkungan, cara mendapatkan
dan menangkap masukkan tersebut menggunakan teknologi, mampu mengolah atau
mentransformasikan masukan-masukan tersebut menjadi suatu keluaran atau hasil
yang berarti. Manusia menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi, maka
perhatian dari pimpinan sangat diperlukan. Perencanaan dan pengawasan dari
pimpinan sangat diperlukan dengan didukung oleh semangat kerja dari karyawan
sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai pada tingkat yang optimal.
Pengertian
Motivasi
Istilah
motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere, yang berarti
“menggerakkan” (to move). Ada banyak perumusan mengenai motivasi, menurut
Mitchell dalam winardi, motivasi mewakili proses-proses psikologika, yang
menyebabkan timbulnya, diarahkanya dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan
suka rela (volunter) yang diarahkan ketujuan tertentu (Winardi, 2001). Setiap
pimpinan perlu memahami proses-proses psikologikal apabila berkeinginan untuk
membina karyawan secara berhasil dalam upaya pencapaian sasaran-sasaran
keorganisasian.
Motivasi
juga didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu
berdasarkan mana dari berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhanya. Adapun pemotivasian dapat diartikan sebagai pemberian motif-motif sebagai pendorong agar orang bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan organisasional ( Silalahi, 2002: 341). Motivasi dalam organisasi bertujuan untuk mendorong semangat para anggota organisasi, meningkatkan produktivitas, kedisiplinan, dan menciptakan kesejahteraan organisasi agar tercapai tujuan organisasi dengan baik.
berdasarkan mana dari berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhanya. Adapun pemotivasian dapat diartikan sebagai pemberian motif-motif sebagai pendorong agar orang bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan organisasional ( Silalahi, 2002: 341). Motivasi dalam organisasi bertujuan untuk mendorong semangat para anggota organisasi, meningkatkan produktivitas, kedisiplinan, dan menciptakan kesejahteraan organisasi agar tercapai tujuan organisasi dengan baik.
Motivasi
sangatlah berpengaruh terhadap keberlangsungan akan kehidupan, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam iklim organisasi.
Faktor yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi antara lain adalah :
1.
Budaya
Budaya
organisasi pada dasarnya mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para
anggota organisasi, termasuk anggota organisasi yang berada dalam hirarki
organisasi. Norma tersebut dapat terlihat dari kebiasaan kebiasaan rutinitas
yang diterapkan dari organisasi.
Budaya
organisasi mampu menjadi faktor kunci keberhasilan organisasi tetapi dapat pula
menjadi faktor utama kegagalan organisasi. Budaya ini berbeda-beda tiap
organisasi, ada organisasi yang memiliki budaya yang kuat dan ada pula yang
memiliki budaya organisasi yang lemah.
Budaya
organisasi banyak berpengaruh pada pola perilaku dalam bidang:
·
Nilai-nilai
perusahaan (masalah baik-buruk, masalah etika)
·
Suasana
organisasi (bagaimana orang merasa dan beraksi)
·
Gaya
kepemimpinan dalam melakukan wewenang.
2.
Kepemimpinan
Jika dilihat pada konteks kepemimpinan
hal yang saling terkait adalah adanya unsur kader penggerak, adanya peserta
yang digerakkan, adanya komunikasi, adanya tujuan organisasi dan adanya manfaat
yang tidak hanya dinikmati oleh sebagian anggota. Pada dasarnya setiap tindakan
yang diambil oleh pimpinan atau manajer mempengaruhi iklim dalam beberapa hal,
seperti aturan-aturan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi
terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi
imbalan, gaya komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi,
teknik-teknik dan tindakan pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan
kelompok, dan interaksi antar kelompok.
3.
Iklim
Organisasi
Iklim organisasi adalah serangkaian deskripsi
dari karakteristik organisasi yang membedakan sebuah organisasi dengan
organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam
memandang organisasi yang berpengaruh terhadap motivasi pada pelaku organisasi.
Menurut
Higgins (1994:477-478) ada empat prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi iklim
organisasi, yaitu :
1. Manajer/pimpinan
2. Tingkah laku karyawan
3. Tingkah laku kelompok kerja
4. Faktor eksternal organisasi
Jenis-Jenis Motivasi.
1.
Motivasi Instrinsik
Motivasi
ini sering juga disebut motivasi murni, yakni motivasi yang sebenarnya timbul
dari dalam diri sendiri. Motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. Beberapa
faktor pendukung motivasi instrinsik organisasi diantaranya adalah:
a.
Tanggung
jawab
Tanggung jawab adalah
kewajiban seseorang untuk melaksanakan fungsi yang ditugaskan dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan pengarahan yang diterima (Flippo, 1996:103) atau
tingkatan sejauh mana anggota organisasi bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang dibebankan (Cherrington, 1996:560).Tanggung jawab dalam organsisasi
merupakan hal yang patut diperhitungkan dalam melaksansakan tugas-tugas
tertentu dalam suatu organisasi. Karena dengan adanya tanggung jawab penuh
berarti dorongan untuk melakukan kewajiban terhadap tugas tertentu dapat
meningkatkan kinerja dari organisasi.
b. Pengakuan
dan penghargaan
Kebutuhan akan pengakuan berkaitan
dengan keinginan manusia, untuk dihormati dan dihargai orang lain sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Prestasi dan status dimanifestasikan oleh banyak
hal yang digunakan sebagai simbol status. Kebutuhan ini artinya adalah respek
diri dan respek orang lain.
Perlu perhatian khusus terhadap
penghargaan dan pengakuan organisasi melalui pemberian pujian, bonus dan
insentif kepada pegawai yang berhak menerimanya.
c. Gaji
dan Upah
Seorang karyawan dalam suatu organisasi
atau perusahaan akan bekerja dengan baik dapat dilihat dari tingkat gaji atau
upah, pemberian tunjangan, kompensasi dan sebagainya. Dimana gaji merupakan
salah satu unsur yang penting dalam meningkatkan motivasi kerja. Sebab gaji
adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan karyawan. Karyawan yang memiliki
motivasi yang tinggi maka besar juga kemungkinan tingkat komitmen organisasi
yang dimilikinya.
d. Kebutuhan
untuk Merealisasikan Diri
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk
tumbuh dan berkembang sehingga membutuhkan penyaluran kemampuan dan potensi
diri dalam bentuk nyata. Artinya tiap orang ingin tumbuh membangun pribadi dan
mencapai hasil. Kebutuhan merealisasikan diri adalah kebutuhan akan aktualisasi
diri yang menggunakan kecakapan, kemampuan, ketrampilan dan potensi optimal
untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan yang sulit dicapai orang
lain.
e. Kebutuhan
Akan Keamanan
Apabila kebutuhan fisiologikal cukup
dipenuhi, maka kebutuhan pada tingkatan berikut yang lebih tinggi yakni
kebutuhan akan keamanan, mulai mendominasi kebutuhan manusia. Kebutuhan ini
berkaitan dengan kebutuhan akan rasa aman dan proteksi diri, ancaman atau
gangguan dari luar.
f. Percaya
Diri.
Kepercayaan diri merupakan suatu
keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang
dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Orang yang memiliki
kepercayaan diri merasa yakin akan kemampuan dirinya sehingga bisa
menyelesaikan masalahnya, karena tahu apa yang dibutuhkan dalam kehidupannya
serta mempunyai sikap positif yang didasari keyakinan akan kemampuannya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim
Organisasi
a. Kehangatan.
Kehangatan (warmth)
adalah perasaan terhadap suasana kerja yang bersahabat dan lebih ditekankan
pada kondisi keramahan atau persahabatan dalam kelompok yang informal, serta
hubungan yang baik antar rekan kerja, penekanan pada pengaruh persahabatan dan
kelompok sosial yang informal (Toulson & Smith, 1994:457).
b. Dukungan
Dukungan (support)
adalah hal-hal yang terkait dengan dukungan dan hubungan antar sesama rekan
kerja yaitu perasaan saling menolong antara manajer dan karyawan, lebih
ditekankan pada dukungan yang saling membutuhkan antara atasan dan bawahan
(Toulson & Smith, 1994:457).
2.
Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang disebabkan oleh faktorfaktor dari luar. Adapun yang
termasuk ke dalam faktor pendukung motivasi ekstrinsik adalah sebagai berikut :
a.
Hubungan
Atasan dan Bawahan.
Jika hubungan antara atasan dengan
bawahan terjalin dengan baik dengan mempriorotaskan komunikasi yang efektif,
maka keserasian dengan motivasi kerja dalam organisasi dapat berjalan dengan
baik pula.
b.
Pengembangan.
Organisasi perlu melakukan usaha
peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan berupa mengikut
sertakan pegawai dalam pendidikan, pelatihan dan magang untuk dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
c.
Kebijakan
dan Administrasi.
Peninjauan kembali tentang kebijakan
dan administrasi organisasi yang berpihak kepada kepentingan pegawai, seperti
merespon kenaikan pangkat dan golongan pegawai tepat pada waktunya, memberi
tanggapan positif atas usulan - usulan pegawai.
d.
Hubungan
Rekan Sekerja.
Dapat dilakukan misalnya dengan cara
mengefektifkan kegiatan olahraga berupa senam pagi yang melibatkan seluruh
anggota, sehingga dapat terjalin suasana penuh keakraban.
e.
Kehidupan
Pribadi.
Kehidupan pribadi seseorang bisa saja
menjadi faktor pendorong atau motivasi dalam organisasi.
f.
Lingkungan
Kerja.
Menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman, rapi, sehat dan bersih serta melengkapi, dan mengganti peralatan kerja
yang sudah tidak layak pakai melalui pengadaan peralatan kerja baru dalam
jumlah yang memadai.
g.
Kebutuhan
Sosial.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan
manusia untuk menjadi bagian dari kelompok, mencintai dan dicintai orang lain
dan bersahabat. Manusia pada dasarnya selalu ingin hidup berkelompok dan tidak
seorangpun manusia ingin hidup menyendiri ditempat terpencil.
Kebutuhan-kebutuhan sosial terdiri dari empat kelompok yaitu:
1. Kebutuhan sebagai anggota suatu
kelompok.
2. Kebutuhan akan perasaan dihormati
3. Kebutuhan akan perasaan untuk maju
4. Kebutuhan akan rasa ikut serta
Upaya pengembangan sumber daya manusia
merupakan faktor yang tidak dapat ditinggalkan dalam menjawab
permasalahan-permasalahan yang ada, sebab sumber daya manusia handal dan
berkualitas merupakan aset organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar