Laman

Selasa, 23 Oktober 2012

E-Commerce



Pengertian E-Commerce
            E-Commerce  merupakan  prosedur  berdagang  atau  mekanisme  jual-beli  di  internet  dimana  pembeli  dan  penjual  dipertemukan  di  dunia maya.  E-Commerce  juga  dapat didefinisikan  sebagai  suatu  cara berbelanja  atau  berdagang  secara online  atau  direct selling  yang  memanfaatkan  fasilitas  Internet  dimana  terdapat  website  yang  dapat menyediakan layanan “get and deliver“.
            E-Commerce  akan  merubah  semua  kegiatan  marketing  dan  juga  sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).  Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
1.      Presentasi electronis (Pembuatan Web site) untuk produk dan layanan.
2.      Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3.      Otomasi  account  Pelanggan  secara  aman  (baik  nomor  rekening maupun  nomor kartu kredit).
4.      Pembayaran  yang  dilakukan  secara  Langsung  (online)  dan  penanganan  transaksi (Januri, dkk, 2008).

Jenis E-Commerce

            E-Commerce  dapat  dibagi  menjadi  beberapa  jenis  yang  memiliki  karakteristik berbeda-beda yaitu:
1.      Business to Business (B2B)
Business to Business e-Commerce memiliki karakteristik:
a.       Trading  partners  yang  sudah  diketahui  dan  umumnya  memiliki  hubungan (relationship)  yang  cukup  lama.  Informasi  hanya  dipertukarkan  dengan  partner tersebut. Dikarenakan  sudah mengenal  lawan  komunikasi, maka  jenis  informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
b.      Pertukaran  data  (data  exchange)  berlangsung  berulang-ulang  dan  secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan  kata  lain,  servis  yang  digunakan  sudah  tertentu.  Hal  ini  memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
c.       Salah  satu  pelaku  dapat  melakukan  inisiatif  untuk  mengirimkan  data,  tidak harus menunggu parternya.
d.      Model  yang  umum  digunakan  adalah  peer-to-peer,  dimana  processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2.      Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.       Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
b.      Servis yang diberikan bersifat umum  (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
c.       Servis diberikan berdasarkan permohonan  (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
d.      Pendekatan  client/server  sering  digunakan  dimana  diambil  asumsi  (client consumer)  menggunakan  sistem  yang  minimal  (berbasis Web)  dan  processing (business procedure) diletakkan di sisi server.

3.      Consumen to consumen(C2C)
Dalam  C2C  seseorang  menjual  produk  atau  jasa  ke  orang  lain.  Dapat  juga  disebut sebagai  pelanggan  ke  palanggan  yaitu  orang  yang menjual  produk  dan  jasa  ke  satu sama lain.
Lelang C2C. Dalam lusinan negara, penjualan dan pembelian C2C dalam situs lelang sangat banyak. Kebanyakan  lelang dilakukan oleh perantara, seperti eBay.com, auctionanything.com,  para  pelanggan  juga  dapat  menggunakan  situs  khusus  seperti buyit.com  atau  bid2bid.com. Selain  itu  banyak  pelanggan  yang melakukan  lelangnya sendiri  seperti  greatshop.com  menyediakan  piranti  lunak  untuk  menciptakan komunitas lelang terbalik C2C online.
4.      Comsumen to Business(C2B).
Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan  para  pemasok  bersaing  untuk  menyediakan  produk  atau  jasa  tersebut  ke konsumen. Contohnya  di  priceline.com,  dimana  pelanggan menyebutkan  produk  dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.  (Januri, dkk, 2008).

Perdagangan melalui Jaringan Elektronik

Perdagangan melalui jaringan elektronik merupakan transaksi bisnis yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan jaringan internet. Sumber daya manusia memiliki perhatian khusus pada masyarakat global dan serikat buruh. Jasa informasi berhubungan dengan pemasok perangkat keras dan perangkat lunak. Jasa informasi memainkan peranan yang berubah dan menentukan dalam hubungannya dengan lingkungan. Dan pelayanan pelanggan melalui teknologi informasi menjadi semakin penting!.
Manfaat perdagangan melalui jaringan elektronik:
·         Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
·         Hubungan dengan pemsok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
·         Pengembalian atas investasi pemegang saham, dan pemilik yang meningkat.

Kendala perdagangan melalui jaringan elektronik:
·         Biaya Tinggi.
·         Masalah Keamanan.
·         Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia.
Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik:
·         Mengumpulkan intelijen bisnis.
·         Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS).

Strategi Perdagangan Melalui Jarinan elektronik

Perkembangan sistem informasi manajemen sudah sangat pesat. Sejak asal mula internet berasal ketika pemerintahan US membentuk suatu jaringan yang dinamakan ARPANET (Advanced Reaserch Projects Agency Network) yang bertujuan untuk memungkinkan personil militer dan periset sipil bertukar informasi yang berkaitan dengan hal-hal militer. ARPANET (1979) merupakan jaringan pertama yang memperlihatkan kemampuan transmisi data dalam bentuk paket dari komputer ke komputer lain. Bersama dengan CSNET (Computer Science NETwork) dan NSFNET (National Science Foundation NETwork) membentuk apa yang dinamakan internet.
Pada tahun1989, Tim Berners Lee seorang ilmuan komputer dilaboratorium partikel eropa, menemukan cara yang lebih baik bagi fisikawan untuk berkomunikasi. Idenya adalah menggunakan hypertext (dokumen-dokumen) dalam bentuk elektronik yang saling berkaitan dengan cara tertentu. Para fisikawan dapat mengklik kata atau kalimat yang ditampilkan dilayar komputer mereka dan mengambil hypertext itu. Ide itu menjadi kenyataan pada tahun 1992 dalam bentuk world-wide web, dan sejak itu jauh melampaui harapan awalnya. Bukan hanya menangani materi text tapi juga mampu menyimpan dan mengambil hypermedia (multimedia yang terdiri dari text,grafik, audio, dan vidio). WWW adalah ruang informasi diinternet tempat dokumen-dokumen hypermedia disimpan dan dapat diambil dengan suatu skema alamat yang unik. sehingga tetap tidak mengurangi kesulitan untuk mencari dokumen-dokumen tersebut.
Penerapan TI
Teknologi informasi mempengaruhi proses pengembangan strategi pemasaran karena teknologi informasi memberikan lebih banyak informasi ke manajer melalui pemakaian sistem pengambilan keputusan (Decision Support System atau DSS). Teknologi informasi memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer. Sebagai contoh, sistem informasi eksekutif ( executive Information System atau EIS) mempengaruhi aliran informasi secara vertikal dalam perusahaan. Pihak manajemen atas memiliki akses informasi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan sumber informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekomunikasi memungkinkan informasi mengalir dengan mudah dan cepat di antara departemen dan divisi yang berbeda.
Teknologi informasi juga mempengaruhi antarmuka-antarmuka organisasi dengan lingkungan, seperti pelanggan dan pemasok. Sistem antarorganisasi yang dilengkapi dengan pertukaran data elektronis (EDI) menciptakan hubungan yang lebih dekat antara organisasi dan pemasok, memfasilitasi manajemen sediaan yang lebih efisien dan memungkinkan pendekatan tepat waktu dalam melakukan pemesanan kembali.
Sistem Antar-Organisasi  (IOS)
IOS (interorganizational system/ system antar organisasi) disebut juga system informasi antar-organisasi merupakan Suatu kombinasi perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tungal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Di sebut juga mintra dagang atau mitra bisnis.
Para mitra bisnis ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat tertentu. Manfaat tersebut terbagi atas dua kategori, yakni :
Manfaat secara langsung IOS :
·         Efisiensi komparatif
Yaitu dapat menyediakan barang dan jasa lebih murah dari pesaing.
a.       Efisiensi internal, perbaikan-pebaikan dalam perusahaan
b.      Efisiensi antar-organisasi, perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusaahaan lain
·         Kekuatan tawar menawar
Kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggan yang menguntungkan dirinya. Kekuatan itu berasal dari tiga metode dasar, antara lain:
a.       Keistimewaan produk yang unik
b.      Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian
c.       Peningkatan biaya peralihan Manfaat IOS Secara langsung yaitu:

Manfaat secara tidak langsung IOS :
·         Mengurangi kesalahan
·         Mengurangi biaya
·         Meningkatkan efisiensi operasional
·         Meningkatkan kemampuan bersaing
·         Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
·         Meningkatkan pelayanan pelanggan

Pertukaran data elektronik/ Electronic Data Interchange (EDI)

Pertukaran data elektronik merupakan suatu proses transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca secara langsung dari komputer ke komputer di antara beberapa perusahaan. Transmisi tersebut memungkinkan data yang ditransmisikan dan diterima tanpa pengetikan ulang. Hubungan EDI yang umum membentuk kaitan antara perusahaan dengan pemasoknya dan pelanggannya. Kaitan dengan pemasoknya dinamakan sisi pasokan (supplay side) dan kaitan dengan pelanggannya dinamakan sisi pelanggan (customer side).
EDI bukanlah suatu strategi yang harus dilaksanakan sekaligus (mutlak) atau sama sekali tidak. Para mitra bisnis dapat menerapkannya dalam berbagai tingkatan. Tingkatan yang dimaksud yaitu :
1.      Pemakai tingkat satu
Hanya satu atau dua set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra bisnis yang terbatas.
2.      Pemakai tingkat dua
Banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah besar mitra bisnis.
3.      Pemakai tingkat tiga
Banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah besar mitra bisnis dan juga aplikasi komputer perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan penerapan EDI, faktor-faktor tersebut adalah :
a.       Tekanan persaingan-reaktif
b.      Kekuasaan yang dilaksanakan-proaktif
c.       Kebutuhan intern-proaktif
d.      Dukungan top manajemen-mempengaruhi keputusan, tanpa bertindak secara reaktif atau proaktif.

Penerapan EDI dapat meberikan manfaat langsung yang berasal dari penggunaan teknologi dan manfaat tidak langsung, yakni:
1.      Mengurangi kesalahan
2.      Mengurangi biaya
3.      Meningkatakan efisiensi operasional
4.      Meningkatkan kemampuan bersaing
5.      Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
6.      Meningkatkan pelayanan pelanggan

Pertukaran Data Elektronik (EDI)

Transmisi data dalam bentuk terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer antara beberapa perusahaan. EDI adalah implementasi yang dominan dari sistem informasi antar organisasi.
Ada dua standar utama EDI antara lain:
1.                          The American National Standards Institute standar ASC X 12 digunakan di AmerikaUtara
2.                          The EDIFACT International Standards digunakan di Eropa

Teknologi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik

Menurut Raymond Mcleod [Sistem Informasi Manajemen, 2001, 72] Komunikasi data adalah bidang komputasi yang sedang mendapatkan perhatian penting besar, dengan internet dalam sorotan. Internet membuka berbagai peluang baru dihampir semua perusahaan-perusahaan yang ingin membangun sistem antar organisasi dengan menggunakan EDI, beberapa teknologi juga dapat dipertimbangkan.
Ada tiga pilihan teknologi utama sambungan langsung (Direct Connectivity), jaringan bernilai tambah (Value Added Network) dan internet.
·         Sambungan Langsung
Perusahaan dapat membentuk kaitan komunikasi data dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh penyedia jasa komunikasi umum.
·         Jaringan Bernilai Tambah
Jaringan bernilai tambah (Value Added Network) disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
·         Internet
Internet memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan. Sebagian besar kebangkitan perdagangan melalui jaringan elektronik diharapkan berasal dari perusahaan-perusahaan yang akan mempromosikan dan dalam beberapa kasus mengirimkan produk mereka melaui internet.


Sumber :

Rabu, 03 Oktober 2012

Pengenalan Pada Manajemen Informasi (Part-1)



Sistem Informasi Manajemen

Pengertian Sistem Informasi Manajemen

            Sistem Informasi Manajemen merupakan serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh, terkoordinasi serta secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi melalui serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer berdasarkan kriteria mutu yang telah ditetapkan. Sistem Informasi Manajemen juga dapat diartikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pengguna biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya.
            Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang serta apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan suatu masalah.

Manajemen Pada Aspek Informasi

            Informasi, data, fakta, atau opini dalam suatu organisasi dapat berlangsung dari atas ke bawah ataupun sebaliknya serta dapat pula berlangsung secara horisontal. Lalu lintas informasi tersebut dapat berlangsung sewaktu-waktu dengan frekuensi tinggi atau rendah. Intensitas informasi tersebut belum tentu cocok dengan kebutuhan suatu organisasi dan bidang tertentu, terlebih jika informasi-informasi yang ada menumpuk dan tercampur-campur. Maka untuk penertibannya dibutuhkan suatu perangkat khusus yang dapat menanganinya. Perangkat tersebut dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau Manajemen Informasi secara Sistem (MIS). Sistem Informasi Manajemen (SIM) mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan kata lain seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”.

            Davis menawarkan konsensus, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus dari SIM :
1.      Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem informasi, dan seterusnya.
2.      Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya.
3.      Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya
4.      Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya.
5.      Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya.

            Secara idealnya, lembaga pendidikan seharusnya memiliki SIM yang merupakan suatu unit atau badan tersendiri yang lengkap dengan susunan petugasnya. karena, SIM bertujuan seperti yang dijelaskan oleh Murdick yaitu untuk meningkatkan manajemen yang didasarkan kepada berita-berita, intuisi, dan pemecahan masalah yang terisolasi kepada manajemen yang didasarkan pada informasi secara sistem, pemrosesan data secara sempurna dengan alat-alat yang canggih dan pemecahan masalah secara sistem.
            SIM sebagai suatu badan memiliki bagian-bagian yang melaksanakan tugas-tugas tertentu, antara lain:
1.      Pengumpulan data
2.      Penyimpan data
3.      Pemroses data
4.      Pemrogram data.
            Masing-masing bagian tersebut dibutuhkan petugas yang ahli dalam bidangnya. Di negara-negara yang kaya, SIM sudah menggunakan alat yang canggih, yaitu komputer sehingga dapat memberikan informasi yang lengkap dan benar. Di negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia, pemakaian komputer ini sedang dirintis. Meski demikian, data dapat saja diproses dengan pikiran dan keterampilan petugas dengan memakai model berpikir deduktif dan induktif. Berpikir deduktif bersumberkan dari kebutuhan manajer sedangkan berpikir induktif terjadi ketika menyusun informasi dari fakta-fakta yang menyangkut kebutuhan manajer.
Pentingnya Manajemen Informasi dalam Perusahaan
            Manajemen informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan. Ia harus memastikan bahwa orang yang ada dalam perusahaan akan dapat menerima informasi dengan bentuk yang tepat, pada saat yang tepat pula, sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses manajemen. Yang terakhir, manajer harus membuang informasi yang kuno, tidak lengkap, dan salah, dan menggantinya dengan informasi yang dapat digunakan. Semua aktifitas ini disebut manajemen informasi atau Information Management.
            Minat terhadap manajemen informasi telah meningkat sejak tahun-tahun terakhir ini, yaitu tidak hanya dalam dunia bisnis, namun juga di semua bidang dimana sumber dikelola. Dua alasan utama mengenai hal ini adalah karena meningkatnya kekompleksan tugas manajemen dan keinginan untuk menggunakan peralatan pemecahan masalah yang lebih baik.
1.      Meningkatnya kekompleksan tugas manajemen
            Manajemen merupakan tugas yang sulit, bahkan sekarang ini ia lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Semua perusahaan yang termasuk dalam ekonomi internasional, teknologi bisnisnya akan menjadi lebih kompleks, kerangka waktu untuk menetapkan keputusan juga makin rumit, dan terdapat pula tekanan baik dari pesaing dan masyarakat.
a.       Pengaruh ekonomi internasional
      Perusahaan dengan berbagai ukuran, sekarang ini menjadi subjek bagi pengaruh ekonomi yang datang dari mana saja di seluruh dunia ini. Hal ini dapat dilihat dalam pengaruh pada nilai dollar US dalam perbandingannya dengan nilai mata uang asing yang mempunyai keseimbangan impor dan ekspor.
b.      Meningkatnya kekompleksan teknologi
      Contoh teknologi dalam bisnis setiap hari, yaitu bar code scanner yang ada pada supermarket, sistem reservasi pelabuhan udara yang menggunakan komputer, mesin teller otomatis, dan closed-circuit television dalam garasi parker. Terdapat banyak pula teknologi di balik layar yang tidak dapat kita lihat, misalnya robot yang digunakan dalam pabrik dan penyimpanan data pembelian otomatis, serta peralatan pendukung. Perusahaan menginvestasikan teknologi ini agar dapat bekerja maksimal dengan pengeluaran yang sedikit serta mengantisipasi tingkat pelayanan yang baik dengan karyawan yang sedikit.
c.       Penyusutan kerangka waktu
      Manajer harus bertindak secara cepat untuk merespon tekanan dari pelanggan, pesaing, dan pengendali stok. Setiap jengkal operasi bisnis bergerak dengan cepat sekarang ini daripada yang terjadi sebelumnya.
d.      Tekanan pesaing
      Keinginan untuk beroperasi dengan cara yang paling efisien telah diperkuat dengan meningkatnya persaingan untuk mendapatkan dollar dari para pelanggan. Tekanan bukan saja berasal dari perusahaan domestik, namun juga oleh perusahaan di luar negeri.
e.       Tekanan social
      Tidak semua tekanan yang bersifat lingkungan merupakan ciri dari produksi, namun secara ironis, non-produksi pun mengakibatkan tekanan yang bersifat lingkungan. Hal ini benar dalam kasus adanya ketidaksenangan dari masyarakat yang tidak menginginkan adanya produk atau jasa tertentu. Keputusan harus didasarkan pada faktor ekonomi, demikian pula harus mempertimbangkan biaya sosial dan pembayaran gaji.

2.      Keberadaan alat untuk memecahkan persoalan
            Sementara tugas manajer menjadi lebih kompleks, ada usaha untuk meningkatkan efektifitas dalam pemecahan masalah. Kesemuanya ini terpusat pada teknik kwantitatif dan peralatan elektronik, seperti komputer. Selama tahun 1950-an, metematika tingkat lanjut digunakan untuk memecahkan masalah bisnis, biasanya dalam bidang manufaktur. Usaha awal ini disebut Operation Research (OR). Selama tahun 1960-an, istilah management science dikenal sebagai metode kwantitatif yang diterapkan dalam skala luas, misalnya dalam bidang keuangan dan marketing. Bertambahnya popularitas komputer pada akhir tahun 1960-an dan 1970-an menyebabkan adanya usaha untuk memanfaatkan peralatan elektronik ini untuk penghitungan matematika. Sekarang, manajer dapat mengakses komputer sentral dari terminal seperti mesin ketik. Di beberapa perusahaan, para manajer mempunyai mikrokomputer sendiri atau micros. Biasanya, micros ini di sambungkan ke komputer sentral untuk membentuk jaringan pemecahan masalah yang terpadu.  
Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
1.      Pengertian Manajer
            Manajer adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab pada seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
2.      Tingkatan Manajer
            Pada organisasi yang berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
            Berikut ini merupakan tingkatan manajer mulai dari bawah sampai level atas, antara lain:
a.       Manejemen lini pertama (first-line management)
      Dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin serta mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Manajemen operasional sering disebut penyelia(supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
b.      Manajemen tingkat menengah (middle management)
      Mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, maupun manajer divisi.
c.       Manajemen puncak (top management)
      Dikenal pula dengan istilah executive officer yang bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
            Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan suatu  pekerjaan dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.

3.      Etika manajerial
            Etika manajerial merupakan standar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin, antara lain:
a.       Perilaku terhadap karyawan
b.      Perilaku terhadap organisasi
c.       Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

4.      Peran manajer
            Menurut Henry Mintzberg seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
a.       Peran antar pribadi.
      Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
b.      Peran informasional
      Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
c.       Peran pengambilan keputusan
      Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausaha-wan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
            Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

5.      Keterampilan Manajer
            Pada tahun 1970-an Robert L. Katz mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut meliputi:
a.       Keterampilan konseptual (conceptional skill).
      Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsep itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
b.      Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill).
      Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
c.       Keterampilan teknis (technical skill).
      Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
6.      Manajer dan sistem perusahaan
            Orientasi sistem atau system orientation sering diasosiasikan dengan manajemen modern. Dalam melakukan orientasi semacam itu, manajer harus melihat perusahaannya sebagai sebuah keterpaduan unit fungsional yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Unit dipadukan oleh masuknya sumber, seperti materi, informasi, dan keberadaan tiap unit tergantung pada unit yang lain. Untuk melengkapi orientasi sistem ini, manajer harus mengetahui kepentingan lingkungan perusahaan. Perusahaan tidak hanya melihat pada lingkungan yang memberikan sumber kehidupannya, namun ia juga harus memberikan konstribusi ke lingkungan tersebut.    Dengan menganggap operasi bisnis sebagai sistem yang terpadu dengan seting lingkungan yang lebih luas, berarti ini merupakan cara pemikiran yang abstrak. Namun, hal ini akan berguna bagi manajer. Ia akan mencegah manajer tersesat dalam detail pekerjaannya dan ia menekankan adanya kepastian bahwa semua bagian organisasi telah bekerja secara bersama-sama.

Data dan Informasi

            Banyak orang mengartikan istilah data dan informasi dengan sama. Hal ini dapat diterima terjadi dalam percakapan lisan, namun tidak untuk orang yang mempunyai pemahaman informasi. Data terdiri dari kenyataan dan gambaran yang secara relatif tak mempunyai arti bagi pemakai. Sebagai contoh, data mungkin dapat berupa jam kerja untuk tiap karyawan dalam suatu perusahaan. Jika data ini diproses, ia dapat diubah menjadi informasi. Bila jam kerja yang dilakukan oleh tiap karyawan dikalikan dengan biaya per jam, maka produksinya akan merupakan pendapatan kotor. Bila gambaran pendapatan kotor tiap karyawan ini dijumlahkan, maka jumlahnya merupakan biaya keseluruhan dari perusahaan tersebut. Jumlah biaya ini akan merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi adalah data yang diproses, atau data yang mempunyai arti. Informasi menguak sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.
            Dalam pembahasan data dan informasi, kita dapat mengatakan, “Data seseorang adalah informasi bagi orang lain. Contoh dari gambaran pendapatan kotor bagi karyawan perusahaan merupakan contoh yang tepat. Gambaran yang terpisah adalah informasi bagi tiap karyawan, tiap gambaran memberitahukan karyawan mengenai jumlah uang yang dihasilkan minggu yang lalu. Namun untuk pemilik perusahaan, gambaran ini merupakan data. Pemilik ingin mengetahui biaya total perusahaannya, gambaran yang terpisah (data) harus diproses untuk menghasilkan jumlah biaya ini. Transformasi dari data menjadi informasi dilakukan oleh Information Processor (pemroses informasi). Pemroses informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konsep.