STUDI KASUS PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
A. PENGERTIAN PENDUDUK
Penduduk atau
warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yaitu orang yang
tinggal di daerah tersebut orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah
tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.
Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Masalah-masalah
kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia
dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan
dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti
pengecer hingga pelanggan potensial.
- Kepadatan penduduk
- Piramida penduduk
- Pengendalian jumlah penduduk
- Penurunan jumlah penduduk
- Transfer penduduk
- Ledakan penduduk
- Penduduk dunia
- Referensi
- Pranala luar
Penyebab | |
Yang menjadi focus penyebab
kepadatan penduduk Jakarta saat ini adalah Urbanisasi. Dimana, fakta berbicara
bahwa penduduk kota Jakarta mayoritas adalah para urban. Badan Pusat Statistik
(BPS) DKI Jakarta 2010 mengatakan bahwa jumlah penduduk Jakarta bertambah
sebanyak 134.234 jiwa per tahun. Jika tidak ada program dari pemerintah untuk
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, maka pada 2020 Jakarta akan menjadi
lautan manusia. Kenapa mereka berurbanisasi ke Jakarta?
Ada banyak faktor yang memicu urbanisasi, yaitu;
- Modernisasi teknologi
Rakyat
pedesaan selalu dibombardir dengan kehidupan serba wah yang ada di kota besar
sehingga semakin mendorong mereka meninggalkan kampungnya.
- Pendidikan.
Faktor
pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap melunjaknya jumlah penduduk.
Universitas terbaik di Indonesia baik negeri maupun swasta ada perkotaan
termasuk di Jakarta.
- Lapangan Kerja.
Jakarta
sebagai kota besar dan berpenduduk banyak tentunya sangat menjanjikan untuk
orang-orang kecil yang berniat untuk mencari sesuap nasi dikota ini mulai dari
pedagang kaki lima (PKL), pedagang asongan, tukang ojek, tukang sngat
menjanjikan untuk hidup.emir sepatu, buruh pabrik, pembantu rumah tangga,
office boy, satpam, sopir, kondektur dll yang penting bisa bekerja tanpa
nmempunyai keahlian khusus.
- Pusat Hiburan.
Jakarta
merupakan magnet dan pintu gerbang Indonesia. Indonesia mempunyai daya tarik
tersendiri sebagai kota Jakarta dekat dengan tempat - tempat hiburan yang
sperti mall, pantai indah kapuk, dufan, pantai Tidung, sea world dan banyak
arena-arena yang lainnya yang tidak ada di kota-kota lain di Indonesia.
Dampak
Pasti ada dampak dari suatu hal
yang berlebihan begitu pula overloadnya Jakarta. Kesesakan yang diakibatkan
oleh berlebihannya penduduk Jakarta mengakibatkan; Sifat Konsumtif, Kekumuhan
kota, Kemacetan lalu lintas, Kriminalitas yang tinggi, Struktur kota yang
berantakan, isu Jakarta tenggelam, Banjir, pelebaran kota dengan tata kota yang
tidak baik, melonjaknya sector informal, terjadinya kemerosotan kota, dan
pengembangan industry yang menghasilkan limbah.
Dalam hal perbaikan, pemerintah
Jakarta memang mengambil langkah-langkah untuk membatasi urbanisasi. Pemerintah
mengeluarkan peraturan yang membatasi masuknya migran ke kota, dengan hanya
mereka yang telah dijamin pekerjaannya diijinkan untuk tinggal di kota,
sementara petugas dari lembaga ketertiban umum kota sering melakukan serangan
terhadap warga ilegal.
Semua upaya untuk mengekang
tingkat kelahiran di kota itu akan menjadi tidak berarti jika kita tidak dapat
membatasi urbanisasi. Untuk mengatasi masalah ini, Jakarta tidak bisa bekerja
sendiri karena masih ada faktor yang mendorong urbanisasidari berbagai daerah.
Namun Semua masalah ini hanya bisa dipecahkan jika ada kemauan politik dari
pemerintah pusat untuk menangani masalah mengurangi kesenjangan antara Jakarta
dan provinsi-provinsi lainnya.
B. MASYARAKAT
Pengertian Masyarakat
Masyarakat dapat mempunyai arti
yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan
dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya.
- Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam
hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka.
Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat
digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian,
dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan
teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.
Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang
kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn
amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai
perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau
anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang
saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama
terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri
masyarakat desa antara lain :
1.
Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya
mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan
dasar kekeluargaan
3.
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup
dari pertanian
4.
Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal
mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam
gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini
merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan
ketegangan - ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan
dengan :
·
Konflik
·
Kontraversi
·
Kompetisi
Masyarakat
Perkotaan
Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota
yaitu :
- Ke hidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
- Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi - interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
- Pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
- Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
- Interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa faktor pribadi.
- Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
- Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Perbedaan
Masyarakat Pedesaan Dan Perkotaan
1. Lingkungan
Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan
alam, karena lokasi geografisnya di daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa
akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk
yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
2. Pekerjaan
atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah
bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang.
3. Ukuran
Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
4. Kepadatan
Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dgn
kepadatan penduduk kota.
5. Homogenitas
dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis,
bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa
bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya
heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa,
penduduk di kota lebih heterogen.
6. Diferensiasi
Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg
tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
7. Pelapisan
Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida
terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas
menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak
resmi antara masyarakat desa dan kota:
1. Pada
masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya
dibandingkan dengandi desa.
2. Pada
masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak
terlalu besar dan sebaliknya.
3. Masyarakat
perdesaan cenderung pada kelas tengah.
4. Ketentuan
kasta dan contoh perilaku.
C. KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Studi Kasus
Hubungan Antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan.
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara
satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan
penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh
peraturan - peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan, baik yang mereka
dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring
dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil
karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang
kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (
masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman
dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat
yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden.
Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka
telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk
melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan
berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan
bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan
demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar
masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun
meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa,
lagu, bangunan-bangunan, hingga berbagai macam upacara adat. Kebudayaan sendiri
berkembang melalui beberapa periode. Mulai dari zaman prasejarah, zaman purba,
zaman madya hingga zaman baru. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan
benda - benda tua yang terbuat dari batu - batu alam dan tulang - tulang
binatang. Alat - alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai
tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan - peraturan yang
berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah
pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini
masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan
dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup
dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka
sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama
Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi
masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi
juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni
dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan,
patung - patung dan candi - candi yang bercorak hindu maupun budha yng di
bangun pada zaman ini.
Zaman madya ditandai dengan masuknya agama
Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam
juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di
Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan - bangunan
dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke
Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya
kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan
perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan
dan lain - lain. Kebudayaan yang berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun
sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga
terciptalah suatu kebudayaan yang baru.
Kebudayaan sendiri sebenarnya
bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan
sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda.
Kebudayaan tidak akan pernah
berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi
kelangsungan hidupnya.
B. Penduduk,Masyarakat, dan Kebudayaan
Sumber : Mata kuliah Ilmu Sosial Dasar Filkom Universitas Gunadarma.