A.
Latar
Belakang Masalah
Berbicara
mengenai perekonomian baru sudah merupakan mode sekarang ini. Kita mendengar
bahwa pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yaitu segala sesuatu
bergerak dalam hitungan detik, pasar kita diwarnai oleh persaingan yang luar
biasa hebat, teknologi yang perkembangannya susah ditebak telah menantang tiap
pelaku bisnis, dan dunia bisnis harus menyesuaikan diri dengan konsumen yang
lebih mampu pegang peran, karena perekonomian baru didasarkan pada revolusi
digital dan manajemen informasi. Informasi memiliki sejumlah sifat dapat
didiferensiasikan (dibuat tampak beda) tanpa batas, disesuaikan dengan
kebutuhan dan dibuat pribadi. Informasi dapat disampaikan kepada banyak orang
yang berada pada jaringan internet dan dapat menjangkau mereka dengan kecepatan
tinggi. Asalkan informasi tersebut merupakan konsumsi publik dan dapat diakses
oleh siapapun.
Revolusi
digital telah memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ketangan
konsumen dari pelaku bisnis. Pelaku bisnis dewasa ini juga memiliki serangkaian
kemampuan baru seperti dapat mengoperasikan saluran informasi dan penjualan
baru yang ampuh dengan jangkauan geografis yang meningkat pesat untuk
menginformasikan dan mempromosikan bisnis dan produk mereka. Dengan membuat
satu atau lebih situs web perusahaan dapat menyampaikan daftar produk dan
jasanya, riwayatnya, filosofi bisnisnya, peluang kerjanya, dan informasi lain
yang penting bagi para pengunjung. Perusahaan juga dapat mengumpulkan informasi
yang lengkap dan lebih kaya tentang pasar, pelanggan, dan pesaing.perusahaan
tidak hanya menemukan informasi berlimpah, perusahaan juga dapat mengadakan
riset pemasaran dengan cara yang sama sekali baru dengan menggunakan internet.
Perusahaan dapat berkomunikasi dua arah dengan para pelanggan dan calon
pelanggan, dan transaksi secara lebih efisien.
B.
Manajemen
Strategi
Istilah strategi
merupakan berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Strategos” yang mempunyai
konotasi istilah militer, yaitu penerapan taktik dalam berperang untuk
mengalahkan musuh. Dengan kata lain penerapan seni dari ilmu berperang dengan
mengerahkan kekuatan militer untuk mengalahkan musuh atau memperkecil efek dari
kekalahan. Namun dalam era bisnis sekarang ini yaitu suatu cara, taktik
bagaimana memenangkan suatu pertarungan bisnis bahkan melumpuhkan
saingan-saingan bisnis lain. Strategi perusahaan pada hakekatnya adalah suatu
upaya mempertahankan diri dengan membentuk keunggulan bersaing melalui berbagai
cara. Manajemen strategi dapat diartikan sebagai manajemen keseluruan
organisasi yang menyangkut arah perusahaan ke masa depan. Manajemen ini akan memberikan
kerangka untuk manajemen operasional. Manajemen strategi berorientasi kepada
lingkungan bisnis yang komplek, berpedoman pada tujuan yang jelas, dengan
memanfaatkan cara atau sarana yang dikembangkan secara baik, sambil
memanfaatkan kesempatan yang terbuka. Manajemen strategi bertalian dengan
pengambilan keputusaan tentang strategi yang di ambil dan perencanaan bagaimana
strategi tersebut akan dilaksanakan.
C.
Era
Globalisasi
Globalisasi
merupakan penyebaran inovasi ekonomi ke seluruh dunia serta penyesuaian-penyesuaian
politis dan budaya yang menyertainya. Oleh karena itu penting sekali bagi
perusahaan-perusahaan menyusun manajemen strategik menyongsong era globalisasi.
Berbicara tentang perekonomian baru sudah merupakan mode sekarang ini. Kita mendengar
bahwa pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu
bergerak dalam hitungan detik, pasar diwarnai dengan persaingan yang luar bisan
hebat, teknologi yang perkembangannya sulit ditebak, dan dunia bisnis harus
menyesuaikan diri dengan konsumen yang lebih mampu pegang peranan. Era
globalisasi didasarkan pada revolusi digital dan informasi. Informasi memiliki
sejumlah sifat, dapat didiferensiasikan (dibuat tampak berbeda) tanpa batas,
disesuaikan dengan kebutuhan, dan dibuat pribadi. Informasi dapat disampaikan
kepada banyak orang yang berbeda pada jaringan internet dan dapat menjangkau
mereka dengan kecepatan tinggi. Munculnya internet telah sangat meningkatkan
kemampuan perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih cepat, lebih akurat,
mencakup kisaran waktu dan ruang yang lebih luas, dengan biaya yang lebih
sedikit, dan dengan kemampuan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pelanggan
dan membutuhkan tawaran menjadi lebih pribadi.
Banyak sekali
perusahaan yang telah menciptakan situs web untuk menginformasikan dan
mempromosikan produk dan layanan mereka. Mereka telah menciptakan internet
untuk memudahkan karyawan untuk saling download dan upload informasi ke dan
dari komputer induk milik perusahaan. E-commerce lebih spesifik daripada
e-bisnis; artinya, selain memberikan informasi kepada pengunjung tentang
perusahaan, sejarahnya, kebijakan, produk, dan peluang kerjannya, perusahaan
dan situ situ menawarkan untuk melakukan transaksi atau mempermudah penjualan
produk dan jasa online. Pada gilirannya E-commerce memberikan peluang munculnya
e-marketing dan e-purchasing.
D.
Persaingan
Pasar
Para pesaing
merupakan perusahaan-perusahaan yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang sama.
Konsep persaingan pasar membuka mata perusahaan terhadap kumpulan pesaing
actual dan potensial yang lebih luas. Rayport dan Jaworski mengusulkan untuk
memprofilkan para pesaing langsung dan tidak langsung perusahaan tertentu
dengan memetakan langkah-langkah pembelian dalam memperoleh dan menggunakan
produk.
E.
Manajemen Strategi Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Pengendali utama
perekonomian baru diantaranya teknologi, globalisasi dan deregulasi pasar.
Terdapat empat pengendali utama yang melandasi perekonomian baru: digitaslisasi
dan koniktivitas, disintermediasi dan reintermediasi, kustomisasi dan
kustomerisasi, konvergendi industri.
1. Digitalisasi
dan konektivitas.
Dewasa ini kebanyakan peralatan dan system beroperasi dengan informasi
digital yang mengubah teks, data, suara dan gambar kedalam arus nol dan satu
yang dapat dikombinasikan kedalam bit dan dikirimkan dari peralatan tertentu
keperalatan lain. Supaya bit bisa mengalir dari satu pealatan dan lokasi
keperalatan dan lokasi lainnya, diperlukan jaringan komunikasi berkabel atau
tanpa kabel. Internet “jalan raya informasi” dapat mengirim bit dengan
kecepatan luar biasa dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
2. Disintermediasi
dan reintermediasi.
Kapabilitas atau
kemampuan teknologi baru telah mengakibatkan ribuan wirausaha-wan meluncurkan
dot-com dengan harapan menemukan peluang emas.
3. Kustomisasi
dan kustomerisasi.
Perekonomian baru didukung oleh bisnis informasi. Informasi memiliki
keunggulan karena di-diferensiasi, di-kustomisasi, di-personalisasi dan
disampaikan melalui jaringan kerja dengan kecepatan yang mengagumkan.
Kustomisasi berarti bahwa perusahaan mampu memproduksi barang yang
terdiferensiasi secara individual baik yang dipesan dengan kehadiran orang itu,
melalui telepon atau online.kustomisasi perusahaan disebut kustomerisasi.
4. Konvergensi
industri.
Batasan-batasan industri semakin tidak
jelas. Misalnya perusahaanperusahaan farmasi, pada suatu saat sesungguhnya
adalah perusahaan kimia sekarang sudah menambah kapasitas riset bioginetik
untuk menemukan obat baru, kosmetik baru dan makanan baru (bahan-bahan
bergizi).
Menghadapi dunia
yang tak teramalkan (unpredictable world) sangat kompleks dan penuh
ketidakpastian Strategi yang dirumuskan dapat saja tidak terpakai akibat
perubahan yang tak terduga. Strategi harus responsif secara cepat terhadap
perubahan yang mendadak.
Beberapa manajemen strategik yang
dapat digunakan perusahaan-perusahaan dalam me-nghadapi era globalisasi
diantaranya adalah :
1. Aliansi
strategik global dengan lini yang luas.
Yaitu perjanjian kerjasama antara perusahaan yang bukan pesaing atau
pesaing satu sama lain. Tujuannya antara lain adalah untuk: alat memasuki pasar
asing, membagi beban fixed costs dan resiko pembuatan produk baru, saling
melengkapi skill dan assets (distinctive competencies), mengatasi hambatan
hukum dan perdagangan, memperluas lingkup operasi yang ada, mengurangi resiko
dan biaya memasuki pasar baru. Dalam lingkungan global yang baru dengan
persaingan yang lebih besar atas produk dan pilihan, pilihan yang semakin
banyak, kemitraan bukan hanya merupakan suatu pilihan perencanaan melainkan
juga kebutuhan strategis.
2. Strategi
Korporasi.
Perhatian utama setrategi korporasi ialah mengenali era bisnis di mana
perusahaan harus memusatkan perhatian untuk beroperasi dan bersaing untuk
maksimisasi profit dalam jangka panjang, antara lain perusahaan dapat
memusatkan perhatian hanya pada satu area bisnis, keuntungan utama bila
konsentrasi pada satu area bisnis ialah agar dapat memanfaatkan seluruh sumber
daya untuk sukses bersaing di bisnis yang di pilih. Strategi ini terutama
sesuai untuk industri yang tumbuh cepat yang membutuhkan sumber daya besar dan
prospek laba besar. perusahaan dapat juga melakukan diversifikasi kebeberapa
bisnis lainnya seperti halnya Rockwell Internasional (pada opening case) yang
mengembangkan bisnis komponen elektronika dan otomotif.
3. Analisis
lingkungan eksternal.
Selain mengetahui peluang yang menarik di lingkungannya, unit bisnis pelu
juga memiliki keahlian tertentu yang menarik dilingkungannya, unit bisnis perlu
juga memiliki keahlian tertentu supaya berhasil memanfaatkan peluang tersebut.
Tiap-tiap unit bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya secara
priodik.
4. Analisis
lingkungan internal.
Lingkungan internal (Lingkungan dalam perusahaan). Analisa lingkungan
internal dalam organisasi bertujuan untuk menilai atau mengidentifikasikan
kekuatan dan kelemahan dari masing-masing devisi seperti : Produksi, riset dan
pengembangan (R & D), pemasaran, distribusi, perencanaan, keuangan,
administrasi, sunber daya manusia (SDM).
5. Strategi
Tingkat bisnis.
Business level strategy adalah langkah yang ditempuh oleh para manager
dalam memanfaatkan sumberdaya dan kompetensi perusahaan untuk menciptakan
keunggulan kompetitif terhadap suatu persaingan didalam industri. Dasar
perumusan BLS adalah kebutuhan pelanggan (apa yang diinginkan), kelompok
pelanggan (siapa yang membutuhkan) dan distinctive competencies (kompetensi
yang menonjol) untuk merespon kebutuhan pelanggan.
6. Strategi
Fokus
Memfokuskan pada segmen pasar tertentu; perusahaan melakukan
sepesialisasi. Misalnya pasar “orang kaya”, petualang, vegetarian, mobil balap,
mobil angkutan dan lain sebagainya.
7. Strategi
Internasional
Menciptakan nilai
dimata internasional dengan mentransfer skill dan produk bernilai tinggi,
produk yang khas dibuat di Negara asal dan di jual di Negara lain. Strategi ini
hanya sesuai bila pasar asing tidak memiliki distinct competency, dan tekanan
untuk reduksi harga dan respon lemah. Bila tekanan meningkat strategi ini
menjadi tidak sesuai.
8. Strategi
Multidomestik
Mengupayakan
respon lokal maksimal, menyesuaikan produk pada kondisi-kondisi lokal.
Strategic multidomestik cenderung membentuk semua fungsi dan cenderung memiliki
biaya tinggi, cocok dipakai bila ada tekanan berat untuk respon lokal tetapi
tekanan reduksi biaya kecil.
9. Restructuring
strategy.
Strategi menciutkan scope perusahaan dengan meningkatkan
area bisnis tertentu.
10. Strategi
Akuisi
Bila perusahaan tidak memiliki kompetensi untuk bersaing, membeli
perusahaan yang sudah berada di dalam industri dan memiliki kompetensi yang
dibutuhkan. Akuisi dipandang kurang beresiko di banding internal new ventures,
karena ada data kinerja perusahaan yang diakuisi. Akuisi sesuai untuk industri
dimana barriers to entry sangat tinggi. Pada dasarnya semua strategi dalam
dunia bisnis bertujuan untuk memenangkan bisnis dari persaingan, merebut pasar
dan meningkatkan pertumbuhan.
F. Persaingan
Pasar
Dalam era
globalisasi diabad 21 ini, persaingan tidak hanya tersebar luas melainkan juga
bertumbuh lebih habat setiap tahun. Karena pasar telah menjadi begitu bersaing,
memahami pelanggan saja sudah tidak cukup lagi. Perusahaan harus mulai memberi
perhatian besar pada para pesaing mereka. Michael Porter mengidentifikasikan
lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang intrinsik pasar
atau segmen pasar tertentu. Lima kekuatan persaingan tersebut adalah: para
pesaing industri, calon pendatang, subtitusi, pembeli, pemasok.
Lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan
tersebut adalah:
1. Ancaman
persaingan segmen yang kuat.
Segmen tertentu
menjadi tidak menarik jika ia telah memilih pesaing yang banyak, kuat atau
agresif, bahkan lebih tidak menarik jika segmen tersebut stabil atau menurun
sehingga akan menjadi sangat mahal bagi perusahaan untuk bersaing.
2. Ancaman
pendatang baru
Daya tarik
segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya.
Segmen yang paling menarik adalah segmen yang memiliki hambatan untuk keluar
yang rendah
3. Acaman
produk subtitusi.
Segmen tertentu
menjadi tidak menarik jika terdapat subtitusi produk yang aktual atau
potensial. Subtitusi membatasi harga dan laba.
4. Ancaman
kekuatan posisi tawar pembeli.
Segmen tertentu
menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar (bargaining
power) yang kuat atau semakin meningkat. Kekuatan posisi tawar pembeli
berkembang jika mereka menjadi lebih terkonsentrasi atau terorganisasi.
Pertahanan yang lebih baik adalah mengembangkan tawaran unggul yang tidak dapat
ditolak oleh para pembeli yang kuat.
5. Ancaman
peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok.
Segmen tertentu
menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikan harga atau
mengurangi kuantitas yang mereka pasok. Para pemasok cenderung lebih kuat jika
mereka terkonsentrasi atau terorganisasi, terdapat sedikit subtitusi, produk
yang di pasok merupakan input yang penting, biaya perpindahan pemasok yang
tinggi. Pertahanan terbaik adalah membangun hubugan win-win dengan para pemasok
atau memakai berbagai sumber pasokan. Agar dapat memenangkan persaingan pasar
diabad 21 ini perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan
kelemahan masing-masing pesaing. Menurut perusahaan konsultan Arthur D. little,
perusahaan akan menduduki satu dari enam posisi persaingan di pasar sasaran.
Perusahaan-perusahaan
bereaksi secara berbeda terhadap serangan pesaing. Ada yang lamban menanggapi,
ada yang hanya menanggapi jenis serangan tertentu seperti potongan harga, ada
lagi yang bereaksi gesit dan kuat terhadap serangan apapun. Beberapa industri
ditandai oleh relative rukun di antara para pesaing, dan industri lain ditandai
dengan pertempuran yang berkesinambungan. Bruce Henderson berpendapat bahwa hal
itu banyak bergantung pada “ekuilibrium persaingan”industri.
Kemajuan
teknologi baru dan kekuatan pasar baru menciptakan perekonomian baru,
perusahaan dan pemasar perlu menambah alat dan praktik baru jika mereka
mengharapkan keberhasilan. Perekonomian baru menggeser berapa praktik bisnis
perekonomian lama menuju ke pengorganisasian berdasarkan segmen pelanggan
(bukannya hanya berdasarkan produk), bernilai pada nilai masa hidup pelanggan
(bukan pada transaksi), berfokus pada para pemercaya (dan bukan hanya pada
pemegang saham), membuat semua orang melakukan pemasaran, membangun merek
melalui prilaku (bukan hanya iklan), berfokus pada mempertahankan pelanggan,
mengukur kepuasan pelanggan, dan menyediakan janji tetapi memberikan lebih
banyak.
Sumber :