Laman

Minggu, 04 November 2012

Pendekatan Sistem Dalam Menecahkan Masalah Dan Membuat Keputusan

Pendekatan Sistem Dalam Memecahkan Masalah Dan Membuat Keputusan

Pendahuluan
Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberikan respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Oleh karena itu masalah penting untuk dipecahkan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
Dalam suatu kepemimpinan dibutuhkan suatu ketegasan khususnya dalam suatu perusahaan dengan tujuan, agar perusahaan tersebut berjalan dengan baik sehingga hasil yang dicapai maksimal. Salah satu faktor pendukung dalam memecahkan masalah disuatu perusahaan dibutuhkan pendekatan sisitem yang baik agar masalah dapat diselesaikan dengan tidak merugikan pihak yang lain. Contohnya pendekatan sistem dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan. Dalam hal ini akan mendapat tujuan bersama demi kemajuan sistem perusahaan tersebut.

Elemen-elemen proses pemecahan masalah:
Elemen-elemen
Standar : menggambarkan keadaan yang diharapkan apa yang harus dicapai oleh sistem.
Informasi : menggambarkan keadaan saat ini – apa yang sedang dicapai oleh sistem.
Perbedaan antara masalah dan gejala. Gejala adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Untuk memberikan ilustrasi ini, kita ambil contoh, seorang manajer dihadapkan pada suatu gejala seperti laba yang rendah. Dalam hal ini ada masalah penyebab laba rendah. Jadi dalam kaitan ini, masalah adalah penyebab dari suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.

Jenis-jenis masalah :
         Masalah terstruktur; apabila terdiri dari elemen dan hubunganhubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
         Masalah tak terstruktur; berisi elemen-elemen atau hubungan antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
         Masalah semi-terstruktur, masalah yang berisi sebagian elemenelemen atau hubungannya yang dimengerti oleh pemecah masalah.


A.    Pendekatan Sistem dalam Memecahkan Masalah-masalah dan Membuat Keputusan.

Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan (KBBI), suatu situasi menghambat organisasi untuk mencapai satu atau lebih tujuan (James Stoner), sesuatu yg menyimpang dari apa yg diharapkan/direncanakan/ditentukan untuk dicapai sehingga merupakan rintangan menuju tercapainya tujuan (Prajudi Atmosudirjo), suatu kesenjangan yang perlu ditutup antara hasil yang dicapai pada saat ini dan hasil yang diharapkan (Roger Kaufman), situasi atau kondisi yang akan datang dan tidak diinginkan (Dorothy Craig), atau suatu yang memerlukan jawaban, apabila tidak segera dijawab akan menimbulkan risiko.
Maka dari itu, masalah harus diselesaikan dengan cepat dan tepat. Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah (problem) sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaan atau yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan. Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih. Biasanya, pemecahan satu masalah akan membutuhkan beberapa keputusan.
Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).

B.     Tahapan Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Pendekatan.

1.      Usaha Persiapan
         Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
         Mengenal sistem lingkungan.
         Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2.      Usaha Definisi
         Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada.
         Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
a.       Mengevaluasi standar.
b.      Membandingkan output dengan standar.
c.       Mengevaluasi manajemen.
d.      Mengevaluasi pemroses informasi.
e.       Mengevaluasi input dan sumber daya input.
f.       Mengevaluasi proses.
g.      Mengevaluasi sumber daya output.
3.      Usaha Persiapan
         Pertimbangan alternatif yang layak.
         Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
         Memilih solusi terbaik.
         Menerapkan solusi.
         Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.

Menurut Herbert A. Simon, pemecah masalah akan terlibat dalam empat hal:
a.       Aktivitas Intelijen. Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di   dalam lingkungan.
b.      Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan-kemungkinan tindakan.
c.       Aktivitas pemilihan. Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia.
d.      Akitivitas peninjauan. Menilai pilihan-pilihan masa lalu.

C.    Faktor Manusia Yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
Kategori manajer dalam merasakan masalah:
1.      Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja. ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2.      Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker)):
a.       Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b.      Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3.      Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah ( Problem solver):
a.       Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan.
Contoh: pendekatan sistem.
b.      Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.

D.    Kesimpulan
Pendekatan sistem dalam memecahkan masalah dan keputusan sangatlah diperlukan dalam memecahkan masalah agar mendapatkan tujuan bersama demi kemajuan sistem suatu perusahaan dengan tidak merugikan pihak manapun.

Sumber:



Model Sistem Umum Perusahaan

Model Sistem Umum Perusahaan
A.    Pengeretian
Model sistem umum pada suatu perusahaan ialah dimana penyerdahanaan objek, yang terdiri dari berbagai jenis model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri yang mempengaruhi juga di perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi, dan memperkirakan masa depan. Yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah model sistem informasi fisik dan konseptual. Dan pada pendekatan sistem adalah sebagai perwujudan manajer dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah pada perusahan tersebut.
B.     Jenis-jenis model:
1.      Model Fisik.
Penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
2.      Model Naratif.
Menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.
3.      Model Grafik.
Menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
4.      Model matematika.
Sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.
C.     Kegunaan Model :
1.      Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
2.      Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
3.      Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
D.    Model Sistem Umum
1.      Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
1.      Arus material.
2.      Arus personil.
3.      Arus mesin.
4.      Arus uang.
2.      Sistem Konseptual.
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
E.     Dimensi-dimensi Informasi
Saat para manajer menentukan output yang harus disediakan para pengolah informasi, mereka mempertimbangkan 4 dimensi dasar informasi, antara lain:
1.      Relevansi.
2.      Akurasi.
3.      Ketepatan waktu.
4.      Kelengkapan.
Manajer adalah orang yang terbaik untuk menentukan dimensi-dimensi informasi yang ia perlukan. Jika perlu analis sistem dapat membantu manajer mendekati tugas ini secara logis. Manajer menggunakan standar untuk mengendalikan sistem fisik dengan kinerja aktual.
“Sistem konseptual yang mengendalikan sistem fisik terdiri dari 3 elemen penting: manajer, pengolah informasi dan standar”. Standar dikombinasikan dengan output informasi dari pengolah informasi, memungkinkan manajer untuk melaksanakan “management by exception” (suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktifitas hanya jika aktifitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima).
Management by Exception memberikan 3 keuntungan dasar:
1.      Manajer tidak membuang waktu memantau aktifitas yang berlangsung secara normal.
2.      Karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat menerima perhatian lebih menyeluruh.
3.      Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan semestinya.
Namun, terdapat pula beberapa kendala yang harus diketahui, antara lain:
1.      Beberapa kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga standar tidak dapat ditetapkan.
2.      Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat diperlukan.
3.      Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar pada tingkat yang tepat.
4.      Manajer tidak boleh menjadi pasif dan hanya menunggu batas kinerja dilewati.
Konsep manajemen yang serupa dengan Management by Exception disebut Critical Success Factor. CSF adalah salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Standar kinerja digunakan untuk manajemen dan pengolah informasi.
Perubahan-perubahan dibuat dalam sistem fisik melalui arus keputusan. Arus Keputusan, data diubah menjadi informasi oleh pengolah informasi, dan informasi diubah menjadi keputusan oleh manajer. Pengolah informasi dan manajer bekerja sama untuk mengubah data menjadi keputusan.
F.      Penggunaan Model Sistem
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya telah jelas mengenai bentuk model sistem umum, yang dapat diterapkan pada jenis-jenis organisasi yang ada pada saat ini, walaupun perlu adanya beberapa modifikasi. Misalnya penggunaan model sistem umum pada organisasi yang menghasilkan produk dan jasa.
1.      Pasar Swalayan
Semua sumber daya fisik mengalir melalui sistem fisik sebuah pasar swalayan. Arus utama adalah material, yaitu bahan makanan dan barang-barang lain yang dijual. Arus personil terdiri dari manajer toko, kasir, pegawai gudang, dan orang-orang lain yang dipekerjakan untuk suatu jangka waktu dan akhirnya berhenti. Sejumlah kecil mesin digunakan, yaitu alat pembaca bar code di kasir. Terdapat pula mesin-mesin di belakang layar seperti komputer, kalkulator dan telepon. Alat lainnya mencakup lemari pendingin, kotak peraga, dan rak-rak untuk menempatkan barang dagangan yang akan dijual. Arus uang ke pasar swalayan disediakan oleh para pelanggan, dan arus keluar terutama berbentuk pembayaran kepada para pemasok, pegawai dan pemilik.Proses transformasi meliputi membuka karton dan mengatur barang dagangan di rak. Dengan perkataan lain adalah semua kegiatan yang membuat berbagai produk siap untuk dijual secara mudah dan menarik.
2.      Kantor Pengacara
Biasanya terdiri dari sejumlah kecil kaum profesional yang telah dididik secara khusus dan disahkan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Tugas mereka lebih menekankan aktivitas mental daripada fisik. Arus materialnya sangat sedikit, terutama berupa perlengkapan pencatatan (misal kertas, dan pensil).
Standar kinerjanya kemungkinan besar tidak serinci standar di pasar swalayan. Kantor pengacara itu mungkin tidak berusaha untuk menangani sekian banyak kasus atau memenangkan sekian persen persidangan. Namun, kita mengasumsikan tujuan pada laba, karena partner mengerti bahwa laba adalah kunci kelangsungan operasi. 
G.    KESIMPULAN
Dalam sebuah perusahaan sangat di perlukan sebuah sistem yang mengatur, mengawasi dan menjalankan roda perusahaan tersebut.Jadi pemilihan model sistem perusahaan sangat penting agar perusahaan berjalan sesuai target dan tujuan juga supaya tidak terjadi kesemrawutan sistem perusahaan tersebut yang dikarenakan tidak cocoknya model yang diterapkan perusahaan tersebut.


Sumber: